“Sebagai pemimpin mahasiswa dan calon pemimpin bangsa ini, kiranya pengurus BEM harus memiliki kemampuan berpikir yang holistik, yang didukung dengan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), spiritual (SQ) dan Kinestetik”, demikian sambutan Dr. Andi Muhammad Akhmar, S.S., M.Hum. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin saat membuka Pelatihan “Pengurus BEM Sebagai Kader Bangsa” di kampus Universitas Hasanuddin Makasar, 12 Oktober 2018. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Fakultas Ilmu Budaya UNHAS dengan Pusat Studi Pancasila UGM.
Pelatihan kali ini sangat singkat, namun tampak para peserta antusias dan hanyut dalam pelatihan. Beberapa kali terlihat mahasiswa tertawa, serius, bahkan ada yang menangis. Pelatihan dikemas dengan cara yang menyenangkan ala anak muda, antara lain ada ice breaking, pre test, games, meditasi senyum dan sejumlah kuis. Dr. Heri Santoso yang menjadi fasilitator/narasumber dalam pelatihan ini mencoba membangun kemampuan para pengurus BEM untuk mampu berpikir lebih logis, kritis, komprehensif, bukan mengandalkan kekuatan fisik semata. Heri berusaha melatih peserta untuk mampu merubah mind set menjadi manusia yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik. “Ingat, sebagai kader bangsa kita seharusnya mikir dulu, baru ngomong, jangan sampai ngomong dulu baru mikir, apalagi ngomongnya tanpa mikir”, provokasi Heri yang disambut dengan gelak tawa peserta pelatihan.
Untuk dapat menghargai diri sendiri, orang lain dan merasakan kehadiran Tuhan, Heri mengajak peserta untuk bermeditasi senyum, mencoba menyapa dan tersenyum pada organ-organ tubuh kita, mulai dari jantung, paru-paru dan organ tubuh yang lain seraya mengucapkan terima kasih dan permohonan ampun pada Tuhan yang kadang kita terlalu sombong tidak mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Kita kadang kita lalai, dan baru merasakan kenikmatan itu manakala sakit. Terlihat peserta hanyut dalam refleksi dan meditasi ini. Banyak di antara peserta melelehkan air mata.
Di akhir sesi Dr. Andi M. Akhmar menyimpulkan bahwa sekalipun pelatihan ini sangat singkat, namun terlihat kemanfaatan dan pengaruhnya pada para pengurus BEM FIB UNHAS, maka pelatihan ini kiranya akan baik bila di masa depan dilanjutkan kembali untuk waktu yang lebih lama dan peserta yang lebih luas.