Karang Taruna Sebagai Benteng NKRI di Desa

Isu tentang kepemudaan dan Bela Negara akhir-akhir ini menjadi isu yang menarik dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Kehidupan berbangsa dan bernegara paska reformasi ini menunjukkan fenomena yang menarik. Adapun fenomena yang ditunjukkan terkait dengan peran pemuda dan bagaimana generasi muda melakukan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan negara. terminologi bela negara mulai mencuat kembali paska reformasi karena melihat konteks situasi sosial dan politik yang dianggap kehilangan jati diri bangsa dan nasionalisme mulai luntur di kalangan masyarakat dan generasi muda. Dalam acara Sarasehan Peningkatan Bela Negara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sleman pada hari Rabu, 12 September 2018 di Aula Unit 1, Pemerintah Daerah Sleman  isu peran pemuda dan bela negara mengemuka dalam acara Sarasehan bersama Karang Taruna.

Hastangka (PSP UGM) mengatakan bahwa problematika yang dihadapi di Karang Taruna ialah Karang Taruna masih dianggap kehilangan jati diri dan identitas keIndonesiaan. Fenomena dan problematika pemuda di sekitar yang kurang menguntungkan seperti masih banyak generasi muda tidak peduli pada lingkungan, terjebak pada masalah narkoba, perkelahian, dan persoalan internal yang dihadapi generasi muda menjadikan spirit nasionalisme dan kebangsaan menurun di kalangan generasi muda. Narasumber dalam acara ini dari Kecamatan, Kesbangpol, dan Pusat Studi Pancasila UGM menjelaskan dalam kerangka yang sama bahwa peran bela negara dianggap perlu melakukan transformasi dalam bentuk bukan semata-mata militer tetapi bela negara yang bersifat nir militer karena tantangan kebangsaan kita saat ini ialah terkait dengan isu-isu kebangsaan yang bersifat nir militer seperti kemiskinan, pengangguran, narkoba, tawuran (disintegrasi bangsa), korupsi, dan lemahnya semangat nasionalisme di masyarakat. Untuk itu, Karang Taruna menjadi salah satu benteng NKRI untuk memberikan transformasi nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat. Generasi muda di desa dalam wadah karang taruna menjadi tempat yang efektif untuk membangun ide-ide kebangsaan dan nasionalisme. Untuk itu, Karang Taruna dan generasi muda mejadi aset bangsa dan aset desa.