Arsip:

2018

FGD Komunitas Intelijen Daerah: “Antisipasi Radikalisme dan Terorisme

Dalam rangka memperkuat ideologi Pancasila dan menangkal radikalisme, Badan Kesbangpol Sleman mengadakan kegiatan FGD Komunitas Intelijen Daerah dengan mengambil tema “Antisipasi Faham Radikalisme dan Terorisme. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sumberejo Kecamatan Tempel Sleman. Kegiatan yang dihadiri para tokoh masyarakat, camat, kepala desa, guru, tokoh agama, pemuda, dan ormas pada tanggal 17 Juli 2018.

  

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kesatuan Bangsa Sleman menyatakan bahwa gerakan radikal dan teror senantiasa mengintai masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia harus selalu waspada. Terlebih lagi berbagai potensi konflik banyak muncul di wilayah Sleman. Pada kesempatan lainnya Surono (Pusat Studi Pancasila UGM) menegaskan bahwa kemunculan radikalisme gelajanya mirip dengan komunisme, kemudian pelan tetapi pasti tumbuh dan berkembang disebagian anak bangsa. Tujuan radikalisme adalah untuk menggapai kekuasaan di Indonesia khususnya dan dunia umumnya. Surono menegaskan bahwa radikalisme tidak ada kaitannya dengan agama, tetapi murni kekuasaan. Untuk itu dia mengharapkan agar masyarakat tidak panik dan mudah menuduh agama tertentu sebagai sumber redikalisme. read more

PSP UGM BEKERJASAMA DENGAN PROGRAM PASCA SARJANA UIN MATARAM MENGEMBANGAN ILMU KEPANCASILAAN

PSP UGM BEKERJASAMA DENGAN PROGRAM PASCA SARJANA UIN MATARAM MENGEMBANGAN ILMU KEPANCASILAAN

“Pancasila sebagai ideologi, jika akan dikembangkan menjadi ilmu, maka harus dilakukan transformasi, dari ideologi menjadi filosofi, baru setelah itu dikembangkan menjadi ilmu”, kata Dr. Rizal Mustansyir saat memberi pelatihan Pengembangan Ilmu Kepancasilaan di Perguruan Tinggi yang diselenggarakan atas kerjasama Pusat Studi Pancasila UGM dan Program Pascasarjana Universitas Negeri Mataram, di Mataram 16 Juli 2018. Sebuah ideologi tidak serta merta langsung dapat ditransformasikan menjadi ilmu, karena menurut Rizal watak kebenaran ideologi itu bersifat koeksistensi artinya benar dalam kesepakatan dan kebersamaan, merupakan cita-cita bersama dan kadang bersifat doktriner. Sementara itu, ilmu cenderung memiliki watak objektif, sistematis, verifiabel dan universal. Untuk itu ideologi perlu diolah dalam ranah filsofis yang bersifat radikal, kritis, komprehensif dan reflektif. Konsekuensi bila Pancasila dikembangkan sebagai ilmu, maka pemikiran tentang Pancasila harus siap dikritik dan diuji secara radikal dan komprehensif.
read more

Daftar Peserta Pelatihan Ilmu Kepancasilaan Angkatan II (14 Agustus 2018)

Ykh. Para Calon Peserta Pelatihan Ilmu Kepancasilaan Angkatan II

Tingginya animo para dosen-peneliti untuk mengikuti pelatihan ini dan keterbatasan tempat. Maka dengan sangat terpaksa kami menutup waktu pendaftaran sebelum hari pelaksanaan. Berdasarkan pendaftaran online yang masuk ke Pusat Studi Pancasila UGM maka berikut daftar calon peserta pelatihan.

Calon peserta yang belum bisa tertampung pada angkatan kedua  ini, bisa mengikuti kegiatan yang insyallah akan kami laksanakan pada bulan Januari 2019. read more

Sarasehan Menggali Tuladha Pengamalan Pancasila di Yogyakarta

Sarasehan Menggali  Tuladha Pengamalan Pancasila di Yogyakarta

Jumat (13/7/2018), Dr.Heri Santoso, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM mengisi sarasehan dengan tema Menggali Contoh Tuladha Pengamalan Pancasila di Yogykaarta di Joglo Doyong, Sosrowijayan, Yogyakarta. Pertanyaan yang disampaikan oleh Heri Santoso kepada peserta diskusi kali ini ialah: apakah Pancasila masih (diamalkan) oleh masyarakat kota Yogyakarta?; apakah yang masih tersisa, apa yang hilang, bagaimana kedepannya?, bentuk-bentuk dan ekspresi nilai-nilai Pancasila pada dasarnya dapat ditemukan dalam kebudayaan seperti sistem pengetahuan masyarakat, sistem kesenian, sistem teknologi, mata pencaharian, sistem keagamaan, dan sistem kemasyarakatan. read more

Tantangan Mengembangkan Bhinneka Tunggal Ika Dalam Dunia Akademik

Tantangan Mengembangkan Bhinneka Tunggal Ika Dalam Dunia Akademik

Judul di atas merupakan simpulan dari paparan yang disampaikan oleh Kepala PSP UGM, Dr. Heri Santoso dalam acara Tudang Sipulung Kebangsaan yang digelar di Universitas Hasanuddin 9 Juli 2018 dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika dalam Bingkai NKRI”. Heri mengingatkan bahwa sebagai masyarakat akademis, seharusnya kita bersikap kritis dalam menggunakan istilah, misalnya “mari kita rawat kebhinnekaan”. Penyebutan istilah demikian sesungguhnya kurang tepat, karena kebhinekaan itu suatu faktisitas dan sunnatullah, tugas kita bukan sekedar merawat kebhinekaan tetapi seharusnya realitas yang berbhinneka itu dikelola agar tidak menimbulkan kehancuran dan perpecahan dan ditata menuju tunggal ika.” Di akhir paparannya Heri Santoso mengingatkan bahwa konsep bhinneka tunggal ika sesungguhnya dapat dikembangkan menjadi paradigma pengembangan ilmu di Indonesia yang memiliki karakteristik khas Indonesia dalam ontologi, epistemologi dan aksiologi yang berketuhanan, berkemanusiaan, berkebangsaan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial. read more

Sinau Pancasila: Sesama Penggiat Pancasila sedang diadu domba

Kegiatan Sinau Pancasila kembali digelar. Pada kesempatan ini, Rabu11 Juli 2018, kegiatan sinau Pancasila memasuki wilayah kabupaten Gunung Kidul tepatnya Kecamatan Wonosari. Di Pendopo Kecamatan para peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari siswa, mahasiswa, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader partai, polri, hingga TNI dengan antusias mengikuti acara dari jam 08.00 – 13.00 WIB. Kesbangpol DIY sebagai koordinator dan empunya kegiatan menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. read more

PENDAFTARAN PELATIHAN ILMU KEPANCASILAAN DITUTUP

Assalamualaikum wr.wb.

Yth. bapak/ibu dosen dan peneliti.

Kami mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga atas perhatian dan partisipasinya dalam rencana pelaksanaan Pelatihan Ilmu Kepancasilaan angkatan II. Perlu kami sampaikan bahwa pendaftaran peserta pelatihan periode Agustus 2018 TELAH DITUTUP karena kuota sudah penuh.

Berkaitan dengan hal tersebut maka kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini. Insyaallah pendaftaran akan dibuka lagi untuk angkatan berikutnya.

Perlu kami informasikan bahwa pelatihan ini juga akan dilakukan di: read more

Sinau Pancasila di Kecamatan Patuk Gunung Kidul

PSP UGM dan Badan Kesbangpol DIY, kembali menyelenggarakan sinau Pancasila di 78 kecamatan di DIY. Pada hari Senin (9 Juli 2018) jadwal sinau Pancasila terjadwal di kecamatan Patuk. Peserta kegiatan terdiri dari Dokter, guru, Tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, aparat pemerintah kecamatan, aparat desa, dan RT-RW.

Pada kesempatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Kepala Badan Kesbangpol DIY, Kepala Badan Kesbangpol Gunung Kidul, Pusat Studi Pancasila UGM (Surono). selain itu juga dihadiri oleh jajaran kodim dan polsek kecamatan Patuk. read more

PELATIHAN ILMU KEPANCASILAAN BAGI DOSEN DAN PENELITI (ANGKATAN KE II)

Setelah sukses menggelar pelatihan Ilmu Kepancasilaan pada angkatan I, maka PSP UGM kembali mengadakan pelatihan Angkatan ke II pada tanggal 11 Agustus 2018.

Tujuan Kegiatan
Pelatihan ini bertujuan untuk pengembangan model ilmu kepancasilaan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan upaya pelestarian dan pengembangan ilmu, yakni:

  1. Meningkatkan kemampuan SDM (dosen dan Peneliti) dalam bidang pendidikan Ke Pancasila an (subsatansi dan metode)
  2. Meningkatkan kemampuan SDM (dosen dan Peneliti) dalam bidang Penelitian Ke Pancasila an
  3. Meningkatkan kemampuan SDM (dosen dan Peneliti) dalam bidangPengebdian Masyarakat
  4. Memperluas jejaring dan meningkatkan kerja sama antar perguruan tinggi dalam rangka pengembangan ilmu ke-Pancasila-an.

Materi:
1. Pengantar Filsafat
2. Filsafat Pancasila
3. Filsafat Ilmu Kepancasilaan
4. Ilmu Kepancasilaan dalam Bidang Pendidikan
5. Ilmu Kepancasilaan dalam bidang Penelitian read more

Seminar Nasional: “Pancasila Sebagai Paradigma Keilmuan”

Universitas 17 Agustus (UNTAG) Semarang bekerjasama dengan  PSP UGM  menggelar Seminar Nasional  dengan mengangkat tema “Pancasali Sebagai Paradigma Keilmuan” seminar yang dihadiri sekitar 200 orang yang berasal dari dosen, mahasiswa, pengurus yayasan, dan ormas tersebut di buka oleh Rektor UNTAG Dr. Suparno pada tanggal 4 Juli 2018. Dalam sambutannya Rektor UNTAG mengatakan bahwa pentingnya aktulisasi nilai-nilai Pancasiladalam kehidupan ilmiah. Pengembangan Pancasila menjadi paradigma keilmua merupakan hal yang baru dan layak untuk terus dilakukan. read more