Aplikasi Nilai-nilai Pancasila di masyarakat

 Jumat (20/7/2018), Dr. Heri Santoso, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM memberikan materi dalam kegiatan sarasehan aplikasi nilai Pancasila di pasar buah Gamping Sleman bersama Prof.Dr. Haryono (Kepala Plt BPIP), dan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid (perwakilan dari APTISI). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat Indonesia yang diselenggarakan oleh KAGAMA UGM dan Ikatan Keluarga Alumni UII. Heri Santoso menjelaskan salah satu penerapan Pancasila ialah kejujuran, dalam konteks kejujuran dapat mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila di masyarakat.

Prof. Dr. Haryono (Kepala Plt, BPIP) menjelaskan bahwa nilai-nilai keteladanan dalam Pancasila hadir dalam kehidupan masyarakat. Melaksanakan Pancasila tidak selalu harus tergantung pada tokoh teladan yang ada meskipun tokoh teladan itu penting, jika tergantung tokoh teladan untuk mengamalkan Pancasila seperti bebek yang tergantung pada yang angon. Pancasila merupakan norma yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Mengamalkan Pancasila itu mulai dari kita sendiri, oleh karena itu kalau ada pemimpin yang tidak baik belum tentu pengikutnya juga tidak baik. Misalnya, dalam pemilihan caleg, ma ka perlu kita seleksi dan jangan pilih calon pemimpin yang tidak berdasarkan nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila adalah norma. Pancasila bukan agama. Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, juga menjelaskan bahwa dalam praktek ekonomi, Pancasila menghadapi tantangan untuk diterapkan, salah satu contoh koperasi banyak yang ditutup karena tidak aktif. Untuk itu, Koperasi menjadi soko guru ekonomi nasional perlu dikembangkan dan jangan sampai ditutup. Prof. Edy Edy Suandi Hamid menambahkan bahwa Pancasila harus dipraktekkan dalam seluruh kehidupan masyarakat. Menurut masyarakat, Nilai-nilai Pancasila telah melekat dalam hati dan jiwa masyarakat. Kita Pancasila, pada dasarnya masyarakat sudah berpancasila dalam jiwa masyarakat Indonesia.

Masukan dari masyarakat atau peserta sarasehan ialah:1). Bagaimana nilai-nilai Pancasila masuk dalam pendidikan khususnya pendidikan budi pekerti yang selama ini hilang, mohon pendidikan budi pekerti masuk kembali dalam kurikulum pendidikan nasional karena sekarang ini anak-anak generasi milenial sulit untuk mengajari budi pekerti dengan berbagai teknologi. Pada dasarnya kita adalah Pancasila, karena Pancasila sudah digali di dalam kehidupan masyarakat. 2), terkait dengan koperasi pajaknya besar sekali, mohon bapak-bapak bisa membuat kebijakan terkait dengan pajak koperasi yang besar, belum untuk sudah tekor karena harus bayar pajak yang besar dan biaya operasional lainnya. 3). Bagaimana ekonomi rakyat bisa dibangun dan dikembangan melalui koperasi dengan dukungan kebijakan dari pemerintah terutama terkait dengan pemasaran buah kepada masyarakat dan pemerintah.