FGD Komunitas Intelijen Daerah: “Antisipasi Radikalisme dan Terorisme

Dalam rangka memperkuat ideologi Pancasila dan menangkal radikalisme, Badan Kesbangpol Sleman mengadakan kegiatan FGD Komunitas Intelijen Daerah dengan mengambil tema “Antisipasi Faham Radikalisme dan Terorisme. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sumberejo Kecamatan Tempel Sleman. Kegiatan yang dihadiri para tokoh masyarakat, camat, kepala desa, guru, tokoh agama, pemuda, dan ormas pada tanggal 17 Juli 2018.

  

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kesatuan Bangsa Sleman menyatakan bahwa gerakan radikal dan teror senantiasa mengintai masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia harus selalu waspada. Terlebih lagi berbagai potensi konflik banyak muncul di wilayah Sleman. Pada kesempatan lainnya Surono (Pusat Studi Pancasila UGM) menegaskan bahwa kemunculan radikalisme gelajanya mirip dengan komunisme, kemudian pelan tetapi pasti tumbuh dan berkembang disebagian anak bangsa. Tujuan radikalisme adalah untuk menggapai kekuasaan di Indonesia khususnya dan dunia umumnya. Surono menegaskan bahwa radikalisme tidak ada kaitannya dengan agama, tetapi murni kekuasaan. Untuk itu dia mengharapkan agar masyarakat tidak panik dan mudah menuduh agama tertentu sebagai sumber redikalisme.

Pada kesempatan selanjutnya Surono mengatakan bahwa pada saat ini rasa persatuan bangsa Indonesia yang terus diserang. Pancasila dibentur-benturkan dengan agama, pegiat Pancasila diadu dengan pegiat lainya. Sehingga bangsa Indonesia harus kembali kepada Pancasila yang mulai terlupakan. Pancasila adalah ideologi pemersatu bangsa yang tidak terbantahkan lagi.